Arema ISL: Transfer Oke, Gaji Memble



MALANG - Arema FC versi Indonesia Super League (ISL) semakin menahbiskan dirinya sebagai klub yang glamor setelah mengikat striker Christian 'El Loco' Gonzales. Pemain naturalisasi asli Uruguay tersebut dikabarkan menyetujui kontrak senilai Rp1,2 miliar untuk semusim di Stadion Kanjuruhan.
Dikontraknya El Loco dengan harga fantastis langsung memunculkan ironi
 di tim berlogo kepala singa tersebut. Sebab, di balik euforia menghamburkan uang untuk belanja, Arema ISL masih memble dalam pelunasan gaji beberapa pemain musim lalu yang kini tak diperpanjang kontraknya.

Singo Edan hingga sekarang mangkir dari tanggungjawab membayar gaji walau sudah diakuisisi Pelita Cronous sekitar sebulan silam. Salah satu mantan pemain yang bersuara adalah bek gempal Seme Patrick yang belum menerima haknya musim lalu selama delapan bulan.

"Arema membeli pemain-pemain bagus dengan kontrak tinggi. Sedangkan sampai sekarang saya tidak menerima gaji saya musim lalu selama delapan bulan. Saya tidak mengerti mengapa bisa begitu. Arema punya banyak uang tapi belum mau bayar," ucap Seme Patrick, pemain asal Kamerun.

Seme musim lalu dikontrak dengan nominal di kisaran Rp1,1 miliar dan berhasil membawa Arema terhindar dari degradasi. Dari jumlah itu hanya beberapa ratus juta saja yang dibayar, sedangkan sisanya belum ada kabar lagi hingga kini.

Kasus yang menimpa Seme berbanding terbalik dengan euforia Singo Edan yang disebut-sebut klub dengan pendanaan tanpa batas setelah diakuisisi Pelita Cronous, anak perusahaan Bakrie Group. Manajemen menyiapkan dana tak kurang dari Rp40 miliar untuk musim depan.

Sayangnya, hingga sekarang belum ada itikad baik untuk melunasi tanggungjawab itu dan mengancam nama baik klub kebangaan Aremania. Berdasar data yang dirilis Asosiasi Pemain Sepakbola Profesional Indonesia (APPI) per 10 Desember 2012, Arema ISL masih menunggak pembayaran gaji musim lalu selama enam bulan.

Pergeseran kendali klub ke Pelita Cronous disebut-sebut sebagai biang berlarutnya pembayaran gaji. Menurut sumber di manajemen Singo Edan, manajemen baru di bawah Pelita Cronous enggan membayar tunggakan tersebut karena menilai itu tanggungjawab manajemen lama. 

"Manajemen baru sepertinya keberatan membayar gaji pemain musim lalu, karena itu tanggungan manajemen lama. Masalahnya manajemen lama juga tidak bisa memastikan siapa yang bertanggungjawab membayar gaji para pemain yang sudah tak dikontrak lagi," demikian kata sumber itu.

Jika benar demikian persoalannya, maka pembayaran gaji di Singo Edan bakal semakin rumit. CEO Arema Iwan Budianto ketika dikonfirmasi belum bisa memberikan jawaban secara gamblang. Dia masih akan mempelajari dulu bagaimana persoalan tunggakan gaji tersebut.

"Saya belum bisa komentar secara detil soal itu," ujarnya. Manajemen baru memang baru sekitar sebulan terakhir mengendalikan pengelolaan Arema ISL. Sementara persoalan gaji sudah muncul lama saat Singo Edan masih dalam kendali Bupati Malang Rendra Kresna. Lucunya, Pelita Jaya yang mengakuisisi Arema juga dinyatakan sebagai klub penunggak gaji.

Sementara, dari klu-klub di Jawa Timur, Arema bersanding dengan Deltras Sidoarjo dan Persela Lamongan sebagai klub yang mengingkari kesepakatan kontrak. Sementara klub lain relatif sudah tidak ada tanggungan lagi, termasuk klub IPL yang menerapkan terminasi kontrak.



0 komentar:

Posting Komentar


 

Indonesia Super League (ISL) Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger